Rabu (28/7) sore, usai dilantik oleh Jaksa Agung Hendarman Supandji, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Babul Khoir langsung didaulat bertemu wartawan. Dengan didampingi Didiek Darmanto, mantan Kapuspenkum yang kini akan memimpin Kejaksaan Tinggi NTB, Babul Khoir menemui wartawan di Pres Room Gedung Puspenkum, Kejagung.
Kesempatan pertama bertemu wartawan tersebut dimanfaatkan oleh mantan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara ini dengan memperkenalkan diri. Sejatinya, Babul Khoir bukanlah orang baru di Kejaksaan Agung. Ia pernah bertugas di sejumlah unit di Kejaksaan Agung.
“Selamat datang bapak Babul Khoir, selamat menjalankan tugas sebagai Kapuspenkum,” sambut Ketua Forwaka Heru. Mewakili wartawan yang bertugas di Kejaksaan, Heru berharap dapat wajah baru Puspenkum dapat lebih meningkatkan sinergi antara Kejaksaan sebagai institusi penegak hukum dengan media.
Dalam kesempatan itu, Didiek Darmanto, yang selama 10 bulan terakhir ini menjadi corong informasi bagi wartawan menyampaikan beberapa hal menyangkut kemitraan antara Kejaksaan dan wartawan, khususnya Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka). “Setiap yang terjadi di Kejaksaan, rekan-rekan wartawan akan langsung mengejar Kapuspenkum,” ujar Didiek sambil tersenyum.
Melayani wartawan adalah tugas yang memang harus di emban siapapun yang menjabat Kapuspenkum. Didiek mengungkapkan, selama menjabat Kapuspenkum, ia harus merelakan ponselnya berdering setiap saat untuk menjawab pertanyaan wartawan. Meski demikian, Didiek mengakui beberapa hal yang kurang cocok dengan pribadinya. “Saya terkendala apabila diundang ke stasiun TV, apalagi acaranya malam. Waktunya seringkali tidak cocok,” jelas Didiek.
Beberapa kegiatan Forwaka yang belum terlaksana juga sempat disinggung Didiek. “Kegiatan Forwaka yang belum terealisasi, bisa dilakukan pada hari anti korupsi Internasional, 9 Desember mendatang,” ujar Didiek. Kegiatan yang dimaksud adalah lomba karya tulis dan sarasehan wartawan.
(Sumber: Tim Redaksi Website Kejaksaan R.I)
Kesempatan pertama bertemu wartawan tersebut dimanfaatkan oleh mantan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara ini dengan memperkenalkan diri. Sejatinya, Babul Khoir bukanlah orang baru di Kejaksaan Agung. Ia pernah bertugas di sejumlah unit di Kejaksaan Agung.
“Selamat datang bapak Babul Khoir, selamat menjalankan tugas sebagai Kapuspenkum,” sambut Ketua Forwaka Heru. Mewakili wartawan yang bertugas di Kejaksaan, Heru berharap dapat wajah baru Puspenkum dapat lebih meningkatkan sinergi antara Kejaksaan sebagai institusi penegak hukum dengan media.
Dalam kesempatan itu, Didiek Darmanto, yang selama 10 bulan terakhir ini menjadi corong informasi bagi wartawan menyampaikan beberapa hal menyangkut kemitraan antara Kejaksaan dan wartawan, khususnya Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka). “Setiap yang terjadi di Kejaksaan, rekan-rekan wartawan akan langsung mengejar Kapuspenkum,” ujar Didiek sambil tersenyum.
Melayani wartawan adalah tugas yang memang harus di emban siapapun yang menjabat Kapuspenkum. Didiek mengungkapkan, selama menjabat Kapuspenkum, ia harus merelakan ponselnya berdering setiap saat untuk menjawab pertanyaan wartawan. Meski demikian, Didiek mengakui beberapa hal yang kurang cocok dengan pribadinya. “Saya terkendala apabila diundang ke stasiun TV, apalagi acaranya malam. Waktunya seringkali tidak cocok,” jelas Didiek.
Beberapa kegiatan Forwaka yang belum terlaksana juga sempat disinggung Didiek. “Kegiatan Forwaka yang belum terealisasi, bisa dilakukan pada hari anti korupsi Internasional, 9 Desember mendatang,” ujar Didiek. Kegiatan yang dimaksud adalah lomba karya tulis dan sarasehan wartawan.
(Sumber: Tim Redaksi Website Kejaksaan R.I)
0 komentar:
Posting Komentar